"Bersama dengan membaca, jangan lupa ingat Tuhan"
Dear pembelajar,
Orang kerap sulit melupakan/melepaskan peristiwa-peristiwa lalu, khususnya yang menyakitkan. Bahkan mengenang peristiwa kebahagiaan masa lalu pun bisa jadi menyakitkan karena faktanya peristiwa bahagia itu sudah pergi jauh dan tak mungkin kembali lagi.
Hari ini saya ingin berbagi pengalaman
tentang “membubuh titik” terhadap masa lalu.
Salah satu pelajaran unik dari
Tuhan yang menyentuh saya adalah “membubuh titik”, yaitu menyudahi memikirkan peristiwa
yang sudah lewat. Tuhan memberitahu bahkan semenit atau sedetik yang lalu pun
adalah masa lalu. Sadari dan tak perlu risau. Karena setiap yang datang, tugas
kemudiannya adalah pergi.
Peristiwa menyakitkan atau
menyenangkan bisanya selalu dikenang-kenang. Selalu dibahas berulang-ulang,
sehingga sanggup bertahan lama dalam pikiran. Utamanya adalah untuk pengalaman
yang menyakitkan/menyedihkan.
Jika saya tidak mau berhenti memikirkan
peristiwa-peristiwa tersebut, itu sama saja dengan,--- saya memberikan
ruang pikiran saya untuk terus dihuni mereka. Peristiwa masa lalu, adalah
untuk masa lalu. Tetapi saya menahan mereka agar bertahan hidup hingga masa sekarang.
Waspadai bahwa ini bisa jadi satu kelengahan/kecerobohan.
Dengan memikirkan dan membahas apa-apa yang sudah berlalu, itu artinya saya
memberi “nyawa” (vibrasi energi) kepada mereka untuk terus hidup dalam
alam pikiran saya.
Ada dua kerugian besar yang terjadi:
Pertama, saya kehilangan
orisinalitas/keaslian dari momen sekarang (the Now-Moment). Mengapa? Karena
saya kontaminasi dengan pikiran-pikiran sia-sia tentang apa-apa yang telah berlalu.
Saya tahu itu sudah berlalu dan harusnya selesai, tetapi pikiran saya masih
terganggu. Saya hidup di masa sekarang tapi pikiran, kata-kata dan perbuatan
saya berada di masa lalu.
Ke dua, saya 100% kehilangan the Now
Moment. Saya tertipu, karena peristiwa itu sudah tak ada, tapi saya masih
memikirkannya. Saya 100% lupa kalau di hadapan saya, ada the Now Moment.
Pikiran saya berisi kejadian-kejadian yang sudah lewat. Setiap orang datang,
saya bercerita kembali tentang pengalaman-pengalaman menyakitkan itu. Saya terkecoh dan terpuruk.
Jadi?
Bubuh titik kepada setiap masa lalu. Tuhan
mengingatkan bahkan sedetik yang lalu pun adalah masa lalu. Ia sudah lewat dan
tak kan kembali lagi.
Lepaskan masa lalu dan perkuat
hubungan dengan Tuhan. Jika kesulitan, cara paling mudah adalah serahkan sampah/pengalaman
masa lalu yang menyakitkan itu, kepada Tuhan.
Membubuh titik juga adalah memindahkan
ingatan, dari mengingat hal-hal lain kepada mengingat Sang Titik Cahaya, yaitu Tuhan
Yang Esa. Kemudian, bertahan pada posisi itu, bicara, conversation dg Tuhan. Biarlah
energi suci Tuhan mengalir dalam diri, dan membersihkan diri dari segala
kontaminasi racun yang tidak baik bagi kesehatan sang jiwa.
Malam sebelum tidur, sangat penting bicara
dengan Tuhan tentang apa yang seharian tadi dilakukan. Buat pengakuan kesalahan
yang telah dilakukan. Serahkan beban kepada Tuhan. Jangan tidur sendiri dan
jangan tidur bersama dengan beban, tetapi tidurlah bersama Tuhan.
Selamat mencoba.
Terimakasih sudah membaca, salam hormat, damai dan sejahtera.
🙏👌
ReplyDeleteNamaste.
ReplyDelete