Bacalah dengan mengingat Tuhan,
Remember ME alone and your sins will be absolved (HE-Himself)
Dear pembelajar,
Ini adalah kali
kesekian saya mendapat kabar tentang Tuhan sudah datang. Tuhan yang oleh
manusia, dipanggil-panggil dan dirindu-rindukan kehadiran-Nya agar
menyelesaikan segala persoalan kesengsaraan yang dialami manusia, telah
benar-benar datang.
Setiap kali
mendengar ini, saya selalu mengesampingkan dan menganggap bahwa ini
hanyalah sebuah halusinasi saja. Tetapi kali ini saya tertarik untuk
merenungkan, menulis dan berbagi dengan Anda, anak-anak (rohani) Beliau.
Tuhan sudah
datang. Untuk apa? Untuk memenuhi janji Beliau. Menolong anak-anak Beliau yang
mengalami penderitaan, kesengsaraan dan kekosongan kekuatan.
Beliau harus datang
di ujung siklus, ketika zaman besi ini harus berakhir. Ketika anak-anak Beliau
jatuh bangun akibat tersandung-sandung begitu banyak. Inilah waktu yang tepat
bagi Beliau untuk datang. Beliau harus membebaskan anak-anak Beliau dari kedalaman
kesengsaraan dalam rangka melanjutkan kehidupan.
Setiap kali bertanya dan mendapat
pertanyaan tentang kapan Tuhan datang, jawaban yang selalu saya dapat hanyalah "sekarang".
Saya merenungkan tentang perasaan apa yang paling
didamba-dambakan oleh manusia yang berkeyakinan. Perasaan apa? Bahagia.
Dan saya baru tersadar bahwa tiada momen lain yang bisa mengalahkan momen ketika terjadi
pengalaman berjumpa dengan Tuhan, dan lalu setiap hari merayakan pertemuan yang illahiah ini, sehingga semua penderitaan dan kesengsaraan menjadi dilenyapkan.
Tuhan datang untuk
menghapus kesengsaraan, karena Beliau adalah Sang Penghapus Kesengsaraan. Jadi pasti ada yang keliru, ketika saya mengaku kenal Tuhan tetapi masih bergumul
dengan kesengsaraan. Tuhan adalah Sang Penghapus, bukan Sang Pemberkah Kesengsaraan. Tuhan adalah Sang Pemberkah Kebahagiaan.
Jadi, pasti ada yang
perlu dibetulkan ketika saya mengaku kenal Tuhan, tapi masih saja merasa tidak
bahagia. mengaku kenal Tuhan, tapi menjadi jiwa yang kadang-kadang. Kadang bahagia dan kadang
menderita.
Tuhan sudah datang
dan pekerjaan Beliau sekarang adalah menghapus kesengsaraan. Bagaimana cara
Beliau menghapus kesengsaraan?
“Nak, naiklah ke
pangkuan-Ku...tanggalkan semua amarah, nafsu, keserakahan, kemelekatan dan ego.
Karena itulah penyebab utama kesengsaraan. Tanggalkan semua itu dan tetap tinggallah
dalam pangkuan-Ku. Bermainlah hanya dengan permata dan jangan bermain di
lumpur..”
Itu adalah pesan Beliau. Permata adalah
istilah Tuhan untuk petunjuk-petunjuk Beliau yang berupa versi atau ayat-ayat
Tuhan. Sementara lumpur adalah istilah Tuhan yang merujuk kepada petunjuk
selain petunjuk Beliau, yaitu petunjuk diri sendiri atau petunjuk
manusia.
Bermain dengan
permata artinya, mencerna ayat-ayat Tuhan. Apapun aktivitas yang dilakukan sepanjang hari, dibarengi dengan pengalaman menjadi perwujudan dari petunjuk (versi/ayat-ayat) Tuhan. Sementara bermain dengan lumpur artinya, mencerna/menggunakan petunjuk diri sendiri dan/atau petunjuk manusia dalam beraktivitas.
Tanda dari mengikuti petunjuk
Tuhan dan menjadi perwujudan dari itu adalah mengalami kebahagiaan, ketenangan dan
kedamaian. Sementara tanda dari mengikuti petunjuk diri sendiri dan/atau mengikuti petunjuk manusia adalah mengalami konflik , baik dalam batin sendiri maupun menimbulkan konflik bagi orang lain.
Saya senang
mendapat kabar bahwa Tuhan telah datang karena inilah waktu yang saya rindukan
dan pasti juga dirindukan oleh setiap orang. Karena bila Sang pemberkah
Kebahagiaan sudah datang, maka tentu semua penderitaan dan kesengsaraan
dilenyapkan.
Metode menghapus
kesengsaraan telah diberikan. Sekarang, agar tidak lagi mengalami ketersiksaan
dalam melanjutkan kehidupan, bergegas naiklah ke pangkuan Tuhan dan jangan pernah
tertarik untuk kembali turun. Baca dan pahami permata (ayat-ayat/petunjuk) Beliau dan jadilah itu. Karena turun dari pangkuan Beliau berarti kembali
kepada kesengsaraan.
Semoga bermanfaat
dan Semoga Damai menyertai selalu.
*Tulisan ini
adalah setetes pengetahuan yang didapat dari pembelajaran di BKWSU (Brahma
Kumaris World Spiritual University)
In present days, the amount of people, who believe in God, decreases. I can not say, whether it is good or not, but, this is the fact.
ReplyDelete