Bacalah dengan mengingat nama Tuhanmu,
"I am your invisible Friend, but My presence is very visible to you, don't wait until you are desperate or in pain to call Me."(God Himself)
Dear
pembelajar,
“Mengapa
saya susah konsentrasi?”, “Bagaimana caranya agar saya mudah berkonsentrasi?”------ Ini adalah salah dua dari sekian
pertanyaan tentang konsentrasi, yang kerap diajukan kepada saya. Berikut jawaban saya dan mudah-mudahan bisa menginspirasi Anda yang mempunyai kasus yang sama.
Konsentrasi adalah fokus hanya kepada satu
titik yang harus diberi perhatian.
Contoh: Jika Anda kuliah, maka tentukan
dulu titik perhatian Anda sebelum masuk ruang pembelajaran. Jika tidak, Anda
akan belajar tanpa tujuan dan ini akan merusak kecemerlangan hasil. Mestinya, yang
menjadi titik perhatian adalah materi yang dibahas di kelas, bukan fisik
dosennya, bukan tebalnya buku-buku yang dibawa oleh dosen Anda, bukan kondisi
ruangan, bukan dengan siapa duduk sebelah Anda, bukan persoalan-persoalan lain
yang ada di kepala Anda, juga bukan tentang notifikasi message yang
muncul dari pembicaraan dalam group
WhatsApp Anda. Lepaskan ini semua sebelum masuk ke dalam kelas.
Jadi, apa yang merusak konsentrasi atau
membuat kita susah berkonsentrasi?
Sejatinya, pengganggu konsentrasi, hanya satu,
yaitu MAKANAN atau asupan. Jika makanan kita, baik makanan rohani maupun
makanan jasmani, tidak sehat dan tidak bersih, maka konsentrasi kita pasti buyar.
Kita akan mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi. Ciri makanan rohani yang sehat adalah, ia
(makanan rohani) disajikan oleh Tuhan
sendiri. Ketika makan makanan rohani, kita harus benar-benar dalam keadaan
terhubung dengan hanya Tuhan saja. Lantas, bagaimana kita bisa mengenali bahwa itu
makanan rohani dari Tuhan atau datang dari selain Tuhan?
Jika selama dan setelah mengonsumsi makanan
rohani, Anda merasakan kesejukan, kedamaian dan terpanggil untuk hidup harmoni,
baik dengan seluruh jiwa maupun dengan semesta alam, bersyukurlah! Karena, ini
pertanda bahwa, Tuhan sendirilah yang telah menyajikan dan “menyuapi” Anda.
Lalu apa ciri makanan jasmani yang tidak
sehat?
Jika selama mengonsumsi dan setelah
mengonsumsi, kita masih kesulitan untuk berkonsentrasi, masih punya masalah ketidakdamaian, masih kerap ditimpa persoalan dan kerumitan hidup, -----ini pertanda
bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan makanan yang kita makan. Mungkin saja itu memang
ciptaan Tuhan, tapi bisa jadi, yang menyuapkannya ke mulut kita adalah bukan
Tuhan. Semoga kita tidak pernah lelah untuk memeriksa diri sendiri.
Terima kasih sudah membaca. Love and remembrance.
No comments:
Post a Comment