Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu,---
"Bergelar dan berguna adalah dua hal yang berbeda. Yang bergelar belum tentu berguna" (Aridha Prassetya)
Dear pembelajar,
Masih terus mengalir
pertanyaan-pertanyaan terkait dengan riset. Pertanyaan tersebut utamanya datang
dari mahasiswa program sarjana strata satu yang sedang menyusun skripsi. Meskipun
cukup variatif saya menulis topik-topik terkait dengan hal ini, namun beberapa
dari Anda masih merasa belum sepenuhnya paham. Saya yakin bahwa kekurangpahaman
ini hanya disebabkan oleh kealpaan untuk memelajari (meng-klik) artikel lain
yang relevan, yang selalu disertakan.
Bagaimanapun, saya sanat berterima
kasih, sebab inilah jalan utama yang Anda hadiahkan untuk saya. Yang membuat saya
terinspirasi dan lalu terus menulis dan menulis di sini.
Mendengar kata skripsi, pikiran Anda
pasti spontan terhubung dengan kata riset (penelitian). Bisa jadi kemudian Anda
bingung memilih topic apa yang ingin Anda teliti. Iya, kan?
Anda pasti sudah belajar banyak
tentang pengertian riset, namun satu alternative lagi saya berikan, agar Anda
memunyai gambaran yang lebih luas tentangnya.
Riset atau penelitian (Augusty
Ferdinand, 2006) adalah proses investigasi ilmiah terhadap sebuah masalah yang
dilakukan secara terorganisir, sistematik, berdasarkan data terpercaya,
bersifat kritikal dan obyektif, yang memunyai tujuan untuk menemukan jawaban
atau pemecahan atas satu atau beberapa masalah yang diteliti.
Jadi, penelitian itu adalah
sebuah proses investigasi atau penyelidikan.
Terhadap apa? Terhadap sebuah
problem atau masalah atau persoalan.
Bagaimana melakukan proses investigasi
tersebut? Secara terorganisir, sistematik, berdasar data terpercaya, kritis dan
obyektif.
Untuk tujuan apa? Menemukan jawaban
atas masalah/persoalan dan atau memecahkan masalah.
Jadi apa syarat utama riset? Harus
ada masalah/persoalan yang ingin ditemukan jawabannya atau ingin dipecahkan.
Pertanyaan selanjutnya (masih
menurut Ferdinand) adalah bagaimana kita bisa mengenali bahwa ada masalah
tertentu yang bisa diteliti atau dijadikan bahan penelitian?
- 1. Dari fenomena berupa data yang menunjukkan penyimpangan. Artinya data yang ada tidak seperti yang seharusnya. (Misal kinerja finansial harusnya bagus, tapi kok yang ada data finansial tidak seperti perkiraan yang seharusnya; data penjualan harusnya meningkat, tapi justru menurun, kinerja layanan harusnya bagus, tapi faktanya amburadul, karyawan bank sudah diberi pelatihan pelayanan, tapi masih terjadi antrean panjang, dll---ini berarti ada masalah)
- 2. Dari kesenjangan temuan penelitian sebelumnya (research gap). Misal, peneliti sebelumnya membuat temuan yang menarik perhatian Anda, yang menurut Anda temuan itu tidak bisa diterapkan pada kasus yang Anda teliti, yang ini kemudian merangsang Anda untuk melakukan penelitian ulang atau penelitian lanjutan.
- 3. Dari kesenjangan teori. Artinya, (mengapa) teori yang ada tak mampu menjelaskan situasi tertentu yang sedang diamati. Ini biasanya dilakukan oleh mahasiswa program doktor yang mendapati bahwa teori yang ada tidak bisa menjelaskan fenomena atau situasi tertentu, sehingga ia mampu menemukan teori baru.
Demikian alternative lain tentang
pengertian riset, semoga bermanfaat.
Salam bahagia dan terus berkarya! Jangan lupa membaca artikel-artikel terkait!
Referensi:
Augusty Ferdinand, Metode Penelitian Manajemen, Ed.2. 2006
No comments:
Post a Comment