Bacalah dengan nama Tuhanmu,---
"Aku senang membuat setiap detikku bermakna, sebab hidup bermakna itu indah" (Aridha Prassetya)
Dear pembelajar,---
Selamat berjumpa dalam
pembelajaran baru bersama saya, Aridha Prassetya. Matakuliah ini bernama Manajemen Pemasaran Asli
Indonesia. Sengaja saya tulis untuk pemogram mata kuliah tersebut, yang sedang
berkuliah di Fakultas Ekonomi Universitas 45 Surabaya, meskipun tidak berarti
bahwa orang lain tidak boleh membaca/belajar.
Anda pasti bertanya-tanya tentang
buku apa gerangan yang saya wajibkan agar dibaca dan apa yang akan kita
bicarakan dalam mata kuliah ini.
Tentang buku, mungkin di tempat lain mewajibkan buku karya penulis asing tertentu yang namanya susah dihafal, namun di sini, saya membebaskan Anda untuk membaca buku Manajemen Pemasaran, karya siapa saja. Boleh penulis asing, boleh juga penulis dari negeri sendiri. Pilih mana saja yang Anda suka dan mempermudah belajar Anda. Terpenting bagi saya adalah, Anda belajar dan memahami, lalu kemudian berguna ketika Anda ingin berpraktik dalam kehidupan nyata.
Buku teks Manajemen Pemasaran
berbahasa asing, dibuat oleh mereka yang hidup dan berpengalaman melihat,
mendengar dan mungkin melakukan praktik-praktik pemasaran di luar sana. Contoh-contoh
yang ditulis pastinya adalah praktik-praktik pemasaran yang terjadi di sana
atau di dunia internasional. Anda boleh membaca itu, namun sementara membaca,
Anda harus berupaya mengasosiasikannya dengan kondisi yang ada di sini, di
Indonesia. Kita mempunyai ragam bisnis yang unik, yang belum terjangkau oleh
mereka. Saya berpikir bahwa inilah saatnya kita berorientasi dan memperhatikan
bisnis-bisnis dalam negeri yang sangat menarik dan belum pernah tersentuh oleh
penulis asing.
Kotler, Stanton, Craven, Trout, dan
penulis asing lain tidak mungkin masuk terlalu dalam memperhatikan bagaimana warung-warung
nasi pecel dikelola oleh pemiliknya di negeri Indonesia ini, baik yang ada
sudut-sudut gang/kampung, di area kost-kost-an maupun di pinggir-pinggir jalan, hingga berhasil mampu membiayai kebutuhan hidup keluarga dan juga sekolah anak-anaknya. Bahkan ada yang mampu hingga menunaikan ibadah haji dari usaha yang ditekuninya.
Belajar dari literatur asing,
memang menyenangkan. Sangat bagus bila kita mau belajar dan akhirnya mau mengambil
pelajaran dari apa yang mereka tulis. Artinya, literatur tersebut dapat menginspirasi
kita memperhatikan kondisi riil keadaan di sini, dan kita tidak lantas hanya berhenti
pada titik terkagum-kagum saja terhadap cara mereka. Kita perlu menyadari bahwa
di sini di Indonesia, jauh lebih menarik, jauh lebih unik dan jauh lebih variatif.
Saya berpendapat bahwa Ilmu pengetahuan para praktisi ekonomi rumahan ini, praktisi
ekonomi tingkat pedesaan, layak kita pelajari secara mendalam. Mengapa pelaku
ekonomi lapisan paling bawah ini, tidak pernah besar?
Karena
banyak dari kita yang abai terhadap keberadaan dan sumbangan mereka. Tidak
sedikit literatur asing mengajarkan kita mengagung-agungkan kegiatan ekonomi
level atas. Tanda-tandanya adalah bahwa kasus-kasus yang dibahas kebanyakan
hanya bisnis-bisnis yang terkenal secara internasional. Padahal jika mau jujur,
kontribusi pelaku ekonomi lapisan bawah, sangat besar.
Perhatikan pelaku usaha jamu gendong,
warung pecel, warung rujak, warung kuliner, usaha odong-odong, peracangan, pedagang
sayur keliling, pedagang bakso keliling, pedagang pangsit keliling, pedagang
siomay keliling, pedagang pasar tradisional, petani, petambak, nelayan dll,
yang hidupnya jauh dari ketergantungan kepada pemerintah. Bandingkan dengan
bisnis besar yang banyak dikagumi, namun lebih banyak hanya membuat konsumen
menjadi bodoh dan terjerembab, seperti bisnis rente yang dinamai bank/perbankan
yang membunuh koperasi kita, bisnis kartu kredit, jasa leasing, mall dan pasar
modern, gadget, pendidikan mahal,
migas (yang hampir tiap tahun bermasalah), dll.
Koperasi-koperasi terbunuh dan
tergantikan oleh elit perbankan yang mengambil keuntungan sepihak. Contoh sederhana,
di koperasi simpan pinjam, misalnya. Dalam koperasi, setiap anggota adalah
pemilik usaha, yang juga berhak mendapat bagian keuntungan atau sisa hasil
usaha, pada setiap akhir tahun/periode. Anggota yang meminjam uang, tentu saja akan
mendapat bagian hasil usaha, sesuai “jasa” yang diberikan untuk pengembangan
koperasi.
Pernahkan Anda bandingkan dengan
apa yang dilakukan oleh bank? Yang ada adalah bahwa peminjam tidak mendapat
bagian apapun kecuali harus menanggung bunga yang tidak sedikit. Perguruan tinggi
mana saja yang hari ini peduli dengan “terbunuhnya” koperasi dan lalu
menggalakkan kembali peran koperasi? Koperasi dianggap kuno sehingga tidak lagi
perlu diberikan kepada mahasiswa, sebab, jika koperasi hidup, maka keberadaan
perbankan mungkin bisa “terancam” dan “gengsi” itupun akan hilang. Apa pendapat
masyarakat kita jika ada tetangga yang, satu bekerja di bank, dan satunya lagi
bekerja di koperasi. Mana yang dianggap lebih bergengsi?
Itu hanya sedikit saja gambaran. Selebihnya, bisa kita kembangkan pembicaraan ini di kelas tatap muka.
Nah, apa saja kata kunci yang perlu
Anda ketahui dan akan terus menerus disinggung sepanjang pembelajaran Manajemen
Pemasaran Asli Indonesia, sepanjang satu semester, ini? Terlebih dahulu Anda
harus mengenal dan paham akan istilah-istilah berikut, karena ini akan terus
diulang-ulang selama pembelajaran:
- Pasar : pembeli dan calon pembeli
- Terget market : pembeli yang disasar/dituju
- Pangsa pasar : bagian pasar yang dilayani
- Segmen : kelompok pembeli
- Segmentasi : tindakan mengelompokkan pembeli
- Pemasaran : upaya penjualan
- Manajemen pemasaran : mengelola upaya penjualan
- Produsen : pihak penghasil produk
- Produksi : kegiatan mengubah bahan baku menjadi produk siap jual/beli/konsumsi.
- Produk : segala sesuatu yang bisa ditawarkan kepada pasar untuk dibeli/dikonsumsi
- Jasa : produk tidak berwujud fisik
- Konsumen : mereka yang mengonsumsi produk
- Pembeli/buyer : mereka yang membeli produk
- Konsumsi : penggunaan produk
- Perilaku konsumen : sikap konsumen terhadap produk
- Keputusan : keputusan pembelian
- Kepuasan : keadaan hati yang dirasakan konsumen setelah mengonsumsi produk dengan cara membandingkan antara harapan dan kinerja produk.
- Kebutuhan*
- Keinginan *
- Pesaing : pihak lain yang menawarkan produk sejenis*
- Lingkungan pemasaran : kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi kerja dan kinerja pemasaran.
- Positioning: pemosisian produk dalam benak pelanggan/konsumen
- Keunggulan bersaing: faktor unggul yang tidak dimiliki pesaing
- Value/nilai : keuntungan non materiil yang dirasakan konsumen yang tidak disediakn oleh produk lain
- Harga*
- Promosi*
- Distribusi/place*
- Daya beli : kemampuan beli
- Budaya*
- Sosial*
- Personal*
- Psikologis*
- Peluang*
- Product development ; pengembangan produk
- Market development: pengembangan pasar
- Diversifikasi*
- Penetrasi pasar*
- Persaingan*
- Pasar global*
Sangat mungkin Anda mendapati
bahwa definisi saya tidak seperti definisi dari penulis lain yang kompleks dan
panjang-panjang. Semua ini disebabkan karena saya berpendapat bahwa itulah inti
dari definisi yang selama ini dibuat panjang-panjang dalam berbagai literatur. Ada
pameo, kalau bisa dipermudah, mengapa harus dipersulit? Istilah-istilah yang
bertanda bintang, akan kita bicarakan di kelas.
Saya tertarik ikut aliran bahwa inti dari
pemasaran adalah penjualan, namun bedanya dengan yang lain adalah bahwa,
penjualan dalam paham saya adalah penjualan yang sehat dan mengandung nilai-nilai
spiritual yang membahagiakan dan menjaga kesehatan kedua belah pihak, baik
penjual, maupun pembeli.
Sepanjang semester ini, kita akan
bicara tentang produk asli Indonesia yang dalam penglihatan mata biasa dianggap
sebagai kegiatan ekonomi lapis bawah. Kadang
orang menyebut dengan sektor informal atau ekonomi mikro.
Sekarang, silakan Anda
berimajinasi tentang hasil bumi Indonesia pada masing-masing daerah, tentang
kegiatan ekonomi lapis bawah di kanan-kiri tempat Anda tinggal, tentang
kegiatan ekonomi di pasar tradisional terdekat dengan rumah tinggal Anda dan
tentang sesuatu kegiatan ekonomi yang unik dan menarik hati Anda. Kita akan
membicarakan ini di kelas.
Terima kasih sudah membaca. Terima kasih Allah, Yang
Maha Berilmu-pengetahuan. Terima kasih kepada semua yang menginspirasi.
Salam bahagia dan terus berkarya!
No comments:
Post a Comment