Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu,---
"Bergelar dan berguna adalah dua hal yang berbeda,
yang bergelar belum tentu berguna" (Aridha Prassetya)
Dear pembelajar,
Masih banyak pertanyaan yang diajukan oleh mahasiswa tentang
topic skripsi. Sebenarnya sudah pernah ditulis di sini, namun mungkin masih
belum jelas. Baiklah saya akan menulisnya lagi untuk Anda.
Topic skripsi haruslah, manageable , obtainable, significance dan
interest. terlebih dahulu saya akan membahas manageable.
Manageable bermakna,
Anda dapat mengelola penelitian dengan baik. Artinya, keilmuan Anda memadai,
seluruh proses penelitian akan dengan mudah dapat Anda lalui dan dosen
pembimbingnya tersedia.
Bila Anda tidak tertarik dan
tidak menguasai konsentrasi/bidang ilmu tertentu, maka jangan diambil. Bila memaksakan
diri, ini akan menyulitkan perjalanan penyusunan skripsi Anda sendiri. Kalau ilmunya
Anda pegang, maka proses penelitian akan terkelola dengan efektif.
Selanjutnya tentang dosen
pembimbing. Yang saya maksudkan dengan ketersediaan dosen pembimbing adalah bukan
hanya tercantum namanya saja dalam daftar dosen pembimbing yang dimiliki oleh
ketua prodi/jurusan. Juga bukan hanya ada wujud fisiknya saja, namun juga
beliau punya track record yang baik dalam hal memperhatikan kepentingan
mahasiswa.
Banyak sekali kasus, mahasiswa menjadi
korban. Dosen pembimbing tidak komit terhadap tugas-tugas sebagai pembimbing
skripsi. Dosen pembimbing terbang kesana- kemari mengerjakan proyek lain,
hingga mahasiswa menjadi terlantar. Bila Anda tidak termasuk mahasiswa yang super
gigih dan tidak punya anggran berlebih untuk membayar harga kemoloran-kemoloran
waktu kelulusan yang diakibatkan oleh proses pembimbingan yang tersendat-sendat,
maka jangan memilih Dosen macam ini.
Bagaimana cara mengetahuinya? Kakak
kelas Anda, punya informasi tentang ini. Rajinlah berkomunikasi dengan kakak
kelas Anda yang lebih dahulu menjalani proses pembimbingan. Mereka punya lebih banyak
pengalaman tentang dosen pembimbing. Informasi ini penting untuk mengambil
keputusan. Jangan lupa untuk mendiskusikan hal ini dengan ketua program studi/jurusan.
Seorang ibu yang dananya terbatas
untuk membayar kemoloran skripsi, menyampaikan keluhan tentang kesulitan yang
dialami anaknya untuk menemui dosen pembimbing. Beliau ceritakan tentang sang
dosen yang gemar bepergian ke luar kota untuk tugas-tugas lain dan sulit
diakses (dihubungi). Sudah pula menyampaikan kasus ini kepada kaprodi, namun kaprodi tidak
respek.
Saya katakan kepada ibu tersebut
bahwa mereka sudah salah pilih kampus, oleh karenanya, jalan satu-satunya ya harus bersabar.
Sejak sebelum
mendaftar kuliah, orang tua dan calon mahasiswa hendaklah mendapatkan kepastian
informasi tentang “kelakuan” para dosen siluman, yang namanya tercatat, tapi
susah diakses karena berburu proyek di luar kampus.
Salam bahagia dan terus berkarya!
No comments:
Post a Comment