Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu,---
"Orang yang ingin sukses harus memandang kegagalan sebagai bagian yang sehat, yang tak terhindarkan dari proses mencapai puncak" (Dr. Joyce Brothers)
Dear pembelajar,
Apa saja isi proposal itu? Hampir setiap penulis buku Metodologi penelitian menuliskan bahwa setidaknya, proposal untuk skripsi itu berisi:
Demikian untuk sementara. Penjelasan unsur yang lain akan ditulis dalam artikel berikutnya.
Terima kasih sudah membaca. Terima kasih Allah SWT. Terima kasih kepada semua yang menginspirasi. Salam bahagia dan terus berkarya!
NB:
Tentang Latar Belakang dan Rumusan Masalah, Anda juga bisa membacanya di sini.
"Orang yang ingin sukses harus memandang kegagalan sebagai bagian yang sehat, yang tak terhindarkan dari proses mencapai puncak" (Dr. Joyce Brothers)
Dear pembelajar,
Banyak pertanyaan masuk dari mahasiwa yang sedang mempersiapkan diri menyusun skripsi. Kebingungan paling pokok adalah tentang bagaimana menyusun proposal. Terima kasih atas semua pertanyaan yang masuk dan saya akan mencoba menjawabnya. Kali ini artikel saya merujuk pada sebuah buku karya Didin Fatihudin, yang berjudul "Karya Ilmiah, Artikel Ilmiah dan Hasil Penelitian" dan kemudian sedikit saya kembangkan. Namun demikian, secara prinsip, pendapat kami tidak ada perbedaan yang bermakna.
Apa saja isi proposal itu? Hampir setiap penulis buku Metodologi penelitian menuliskan bahwa setidaknya, proposal untuk skripsi itu berisi:
- Judul,
- Latar Belakang Masalah,
- Rumusan Masalah,
- Tujuan Penelitian,
- Manfaat Penelitian,
- Tinjauan/Kajian Kepustakaan,
- Metode Penelitian.
Hari ini saya hanya ingin fokus pada bagaimana membuat judul dan cara menulis pendahuluan/Latar Belakang Masalah. Sebab, biasanya di sinilah letak kebingungan awal dalam penulisan karya ilmiah.
Menurut Didin Fatihudin,
dalam bukunya "Karya Ilmiah, Artikel Ilmiah dan Hasil Penelitian",
Judul itu seharusnya singkat, padat, mencerminkan isi tulisan, tidak
mengandung kata sambung (untuk, yang, bagi, kepada, dsb) dan tidak harus
menyebut semua variabel. Sedang Latar
Belakang Masalah, menurut saya, setidaknya, mengurai alasan pemilihan
judul, mengurai gejala/tanda-tanda/indikasi adanya masalah, menjelaskan
kegelisahan apabila masalah tidak diatasi, menjelaskan kesenjangan
(antara apa yang seharusnya dengan apa yang senyatanya), sedikit teori
pokok yang digunakan untuk menjelaskan kesenjangan.
Semua yang dijelaskan di atas, digunakan
untuk bahan membuat rumusan masalah. Saya sepakat dengan Didin,
bahwa Rumusan Masalah Penelitian TIDAK HARUS berupa kalimat tanya,
tetapi rumusan masalah dalam bentuk kalimat tanya akan mempermudah kerja
penelitian dan pembuatan laporan.
Ketika masalah dirumuskan
dalam bentuk kalimat tanya, maka, apa yang ingin ditemukan/dicari dalam
penelitian menjadi jelas. Dengan demikian koridor pembahasannya juga
menjadi lebih jelas dan terarah.
Demikian untuk sementara. Penjelasan unsur yang lain akan ditulis dalam artikel berikutnya.
Terima kasih sudah membaca. Terima kasih Allah SWT. Terima kasih kepada semua yang menginspirasi. Salam bahagia dan terus berkarya!
NB:
Tentang Latar Belakang dan Rumusan Masalah, Anda juga bisa membacanya di sini.
Jarang ada dosen yang mau bersusah payah menyampaikan sebuah pengetahuannya, dan bu aridha ini adalah yang masuk dalam jumlah sedikit itu
ReplyDeleteSP, makasih dah mampir.
ReplyDeletesalam bahagia dan terus berkarya!
Haturnuhun bu Ridha, buku saya sudah dikutip semoga bermanfaat. kumaha damang?
ReplyDelete