Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu,---
“Bahkan suatu kekeliruanpun bisa saja merupakan sesuatu yang
diperlukan untuk meraih prestasi yang layak” (Henry Ford)
Dear pembelajar,
Masih mengalami kesulitan dalam menentukan alat analisis
apakah itu statistic parametric ataukah non parametric, sebab belum mengerti
perbedaan type atau jenis data? Baiklah, saya akan membantu Anda. Namun sebelum dilanjutkan, jika Anda jurusan manajemen dan masih bingung tentang topik manajemen Anda bisa membaca di sini dan jika masih galau soal variabel atau indikator, Anda bisa membaca di sini.
Jika ditinjau dari sumber perolehan, maka data dapat dibagi menjadi data primer dan sekunder. Namun jika ditinjau dari skala data, maka ada 4 type/jenis data, yaitu data nominal, ordinal, interval dan rasio.
Jika ditinjau dari sumber perolehan, maka data dapat dibagi menjadi data primer dan sekunder. Namun jika ditinjau dari skala data, maka ada 4 type/jenis data, yaitu data nominal, ordinal, interval dan rasio.
Untuk menjelaskan masing-masing jenis data, saya masih
merujuk pada Singgih Santoso (2000&2005).
1. DATA NOMINAL
Data Nominal biasa disebut data skala nominal adalah data
yang diperoleh dengan cara kategorisasi atau klasifikasi.
Contoh: Jenis pekerjaan, diklasifikasi sebagai:
Ciri Data Nominal:
- Pegawai negeri, diberi tanda 1,
- Pegawai swasta, diberi tanda 2,
- Wiraswasta, diberi angka 3
- Posisi data setara. Dalam contoh tersebut, pegawai negeri tidak lebih tinggi/lebih rendah dari pegawai swasta.
- Tidak bisa dilakukan operasi matematika (X, +, - atau : ). Contoh, tidak mungkin 3-2=1 (Wiraswasta dikurangi pegawai swasta=pegawai negeri
2. DATA ORDINAL
Data berskala ordinal adalah data yang diperoleh dengan cara
kategorisasi atau klasifikasi, tetapi diantara data tersebut terdapat hubungan.
Contoh:
Kepuasan pelanggan, diklasifikasikan sebagai:
- Sangat puas, diberi tanda 1,
- Puas, diberi tanda 2,
- Cukup puas, diberi tanda 3,
- Tidak puas diberi tanda 4,
- Sangat tidak puas diberi tanda 5
Ciri Data Ordinal:
- posisi data tidak setara. Dalam kasus di atas, sikap pelanggan yang sangat puas, lebih tinggi dari yang puas. Sikap pelanggan yang puas, lebih tinggi dari yang cukup puas, dst. Angka/tanda bisa dibalik dari 5 hingga 1, tergantung kesepakatan.
- Tidak bisa dilakukan operasi matematika. Tidak mungkin 1+2=3 (yang berarti sangat puas ditambah puas = cukup puas)
3. DATA INTERVAL
Data interval adalah data yang diperoleh dengan cara
pengukuran, dimana jarak antar dua titik pada skala, sudah diketahui. Berbeda dengan
skala ordinal, dimana jarak dua titik tidak diperhatikan (seperti berapa jarak
antara puas dan tidak puas, yang sebenarnya menyangkut perasaan orang saja)
Contoh:
Temperatur ruangan. Bisa diukur dalam Celsius, atau
Fahrenheit, dengan masing-masing punya skala sendiri. Untuk air membeku dan
mendidih:
- Celcius pada 0° C sampai 100° C. Sakala ini jelas jaraknya, bahwa 100-0=100
- Fahreinheit pada 32° F sampai 212°F. Skala ini jelas jaraknya, 212-32=180
Ciri Data Interval:
- Tidak ada kategorisasi atau pemberian kode seperti terjadi pada data nominal dan ordinal.
- Bisa dilakukan operasi matematika. (panas 40 derajad adalah dua kali panas disbanding 20 derajad)
4. DATA RASIO:
Data berskala rasio adalah data yang diperoleh dengan cara
pengukuran, dimana jarak dua titik pada skala sudah diketahui, dan mempunyai
titik nol yang absolut. Ini berbeda dengan skala interval, dimana taka da titik
nol mutlak/absolut. Seperti titik 0°C tentu beda dengan titik 0°F.
atau pergantian tahun pada system kalender Masehi (setiap 1 Januari) berbeda
dengan pergantian tahun Jawa, China dan lainnya. Sehingga tak ada tahun baru
dalam artian diakui oleh semua kalender sebagai tahun baru.
Contoh:Jumlah buku di kelas: Jika 5, berarti ada 5 buku. Jika 0, berarti taka da buku
(absolut 0)
Ciri Data Rasio:
- Tak ada kategorisasi atau pemberian kode.
- Bisa dilakukan operasi matematika. Missal: 100 cm + 35 cm = 135 cm; 5 mangga + 2 mangga = 7 mangga.
Catatan: pengolahan data kuantitatif sebagian besar
menggunakan data rasio.
Terima kasih sudah membaca. Terima kasih Allah SWT. Terima kasih
kepada semua yang menginspirasi. Salam bahagia dan terus berkarya!
Inspired by: Singgih Santoso, Buku Latihan Statistik Parametrik (2000)& SPSS Statistik Non Parametrik (2005)
Terimakasih penjelasannya sangat jelas :) namun saya masih kesulitan untuk memahami Data Rasio. mungkin bisa di tambahkan contoh lain atau lebih di perjelas.
ReplyDeleteterimakasih akhirnya ngerti juga... :D hehehe...
ReplyDeleteSama seperti yang di atas, Mengenai Data rasio diperjelas lagi donk. Rasio artinya kan membandingkan... apakah dta rasio juga disebut data hasil perbandingan...?
rasio A= 50, B=100, C=200 jadi A:C=1:4,A:B=1:2, B:C=1:2
ReplyDeletemoga dipahami
This comment has been removed by the author.
ReplyDeletemaksih banyak, gan... sangat membantu
ReplyDeleteMksh penjelasannya, ilmu yang bermanfaat.
ReplyDeletekk nanya, kita diminta cari masing2 10 contoh dari , rasio, interval, ordinal, and nominal! minta sedikit gambaran tentang itu dong serta apa2 saja contohnya (Misalnya)?
ReplyDelete-_-
DeleteBukannya udah dijelaskan diatas? Coba kasih contoh darimu dan nanti di evaluasi oleh pembaca/author.
DeleteCoba berikan pertanyaan berisi, bukan pertanyaan kosongan hehe
-bukan author
Bukannya udah dijelaskan diatas? Coba kasih contoh darimu dan nanti di evaluasi oleh pembaca/author.
DeleteCoba berikan pertanyaan berisi, bukan pertanyaan kosongan hehe
-bukan author
Terima kasi atas informasinya :)
ReplyDeletesangat berguna.. terima kasih :)
ReplyDeleteTeman - teman kesulitan untuk Belajar Komputer karena kesibukan? kini kami memfasilitasi kursus komputer jarak jauh via online, silahkan kunjungi website kami di asianbrilliant.com, Master Komputer, Kursus Online, Kursus Jarak Jauh, Kursus Programming, Kursus Desain Grafis
ReplyDeleteAyah, Bunda..butuh guru untuk mengajar anak-anak dirumah ? kami memfasilitasi 1000 guru untuk anak-anak ayah dan bunda datang kerumah, silahkan kunjungi website kami di smartsukses.com, Bimbingan Belajar, Les Private, Les Privat, Les Private Mata Pelajaran, Guru Datang Ke Rumah, Guru Private
Sangat membantu sekali. dengan penjelasan perbedaan jenis datanya sangat mudah di cerna. terima kasih
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeletesangat bermanfaat... :)
ReplyDeleteTerima kasih banyak atas tulisannya.
ReplyDeleteuntuk data pengukuran gula darah acak, hba1c, tekanan darah, profil lipid seperti LDL merupakan skala apa?
ReplyDeleterasio
Deleteterimaksih banyak infonya .. sukses selalu
ReplyDeletemas kalo satuan rupiah seperti ribuan atau jutaan itu termasuk data apa ?
ReplyDeleteOtomatis masuk rasio.
DeleteKarna mata uang kan:
berurut nilainya (ordinal), semakin besar nilainya semakin bagus/bermakna
jarak nilainya jg sama (interval)
Yg paling konkret kan nolnya mata uang itu mutlak, dan bs ada operasi matematikanya. Kalau rupiahnya nol berarti ga ada dong duitnya..
Semoga membantu
Otomatis masuk rasio.
DeleteKarna mata uang kan:
berurut nilainya (ordinal), semakin besar nilainya semakin bagus/bermakna
jarak nilainya jg sama (interval)
Yg paling konkret kan nolnya mata uang itu mutlak, dan bs ada operasi matematikanya. Kalau rupiahnya nol berarti ga ada dong duitnya..
Semoga membantu
Untuk data nomimal contoh dalam keuangannya, contohnya sperti apa ??
ReplyDeleteBisa pakai contoh mata mata uang yang dikodekan:
DeleteRupiah = 1
Dollar = 2
Euro = 3
Semoga membantu
Bisa pakai contoh mata mata uang yang dikodekan:
DeleteRupiah = 1
Dollar = 2
Euro = 3
Semoga membantu
Perbedaan yang jelas antara interval dengan rasio seperti apa sih?
ReplyDeleteApakah interval itu menggambarkan suatu kelas yang bisa diketahui misalkak. contoh, 5, 10, 15, 20 dst. Sedangkan data dari rasio bisa 1, 3, 4, 6, 10, 11 dst. apakah gambaran singatnya seperti itu?
Sebenarnya menurut saya (bukan author), antara interval dgn rasio itu perbedaan signifikannya ya nol tidak mutlak (interval) dan nol mutlak (rasio)
DeleteKalau hanya urutan data (1,3,4,6,10,11 dst), tanpa ada data yg double (mis: 1,3,3,4, 6,6,6,10,11,11,dst), apa bisa dibilang data interval/rasio?
Kalau cuma nomor yg berurutan mah jatohnya nominal kan.. karna kalau nomor yg berurutan mau anda pakai utk operasi hitung matematika spt apa?
terima kasih, sangat membantu
ReplyDeleteTerimakasih, artikel ini sangant membantu
ReplyDeletekalo tujuan penelitian untuk mengestimasi, data apa yang tepat didalam penelitian tersebut? mohon pencerahannya ya, thankyou :)
ReplyDeleteTERIMA KASIH BOSSS
ReplyDeletekesimpulan yang bisa saya buat setelah membaca artikel ini: 1)data nominal, tidak ada tingkatan "lebih" contohnya jenis kelamin, 1 untuk laki-laki 2 untuk perempuan. bukan berarti laki-laki lebih tinggi tingkatannya ataupun sebaliknya. 2)data ordinal, punya tingkatan "lebih" contohnya tingkat pendidikan, 1 untuk SD 2 untuk SMP 3 untuk SMA. 2 lebih dari 1 artinya SMP memiliki tingkat pendidikan yang lebih dari SD. 3)data interval, mempunyai rentang nilai contohnya nilai mata pelajaran mempunyai rentang nilai 0 sampai 100. 4)data rasio, tidak mempunyai batas rentang seperti data interval. contohnya tinggi badan, tidak rentang angka untuk tinggi badan. contoh lain untuk data rasio adalah berat badan.
ReplyDeleteselain itu data nominal dan data ordinal tidak bisa diterapkan operasi matematika seperti dijumlahkan, dikurangkan dan lain sebagainya karena kategorisasi hanya sebagai kode saja. sedangkan data interval dan data rasio bisa.
Terimakasi yaaa, sangat membantu ku buat seminar... Gdluck..
ReplyDeletekalau kita ingin membangkan data rasio dengan rupiah (nominal) rumus apa yang harus dipakai untuk merubah data rupiah (nominal) ke rasio ? terima kasih
ReplyDeleteterima kasih, ringkas padat dan jelas
ReplyDeleteselamat sore ka mau nanya, kan untuk rupiah masuk ke rasio atau harus diubah dulu ke rasio? ada buku atau literaturnya tidak ya kak? terimakasih
ReplyDeleteAku masih bingung yang data interval sama data rasio apakah ada contoh lain
ReplyDeleteGood exolanation. Tq
ReplyDeletethanks gan
ReplyDeleteTinggi badan masuk interval atau rasio ya?
ReplyDelete