Bacalah dengan nama Tuhanmu,----
“Kegagalan bukan berarti Anda tidak mencapai apa-apa, tapi Anda telah
mempelajari sesuatu. Kegagalan bukan berarti ANda bodoh karena pernah mencoba,
itu pertanda Anda berani, berhati teguh dan bersemangat baja…” (Dr. Robert
Schuller)
Dear pembelajar,
Hari ini kebanyakan orang termasuk
kita, dibuat bingung, gelisah dan tidak habis mengerti dengan apa yang kita
lihat, kita baca dan kita dengar dari kabar media. Baik media off line maupun
on line. Sepertinya, seluruh orang bicara dan saling membicarakan.
Bicara tentang
korupsi, tentang narkoba, tentang penjara, tentang tersangka, tentang terdakwa,
tentang perempuan yang marak diberitakan sebagai gratifikasi untuk pejabat,
tentang teroris, tentang pejabat mangkir, dan tentang keburukan-keburukan lain yang
tidak membahagiakan.
Tidak berhenti disana, ketika semua
bicara dan saling mengkritisi, maka dapat dipastikan timbul pro kontra. Melihat
dan membaca pro kontra segala berita, saya sangat prihatin. Sebab, tidak
sedikit yang menghabiskan waktunya untuk persoalan-persoalan yang tidak relevan
dengan kehidupan utama kita.
Bukan berarti egois, namun
sangatlah tidak fair, menghabiskan energy dan bicara berbusa-busa untuk urusan
orang lain yang sudah ada lembaga yang mengurusi, sementara urusan/pekerjaan utama menjadi terbengkalai/terabaikan.
Kita sudah banyak dibelokkan oleh
persoalan-persoalan yang bukan utama. Dibelokkan dari visi hidup yang sebenarnya.
Atau jangan-jangan, banyak dari kita yang memang belum mampu merumuskan visi
hidup itu sendiri.
Bagi yang belum mampu merumuskan
visi hidup, ijinkan saya membantu Anda merumuskannya. Agar Anda menjadi lebih
percaya diri dalam menghadapi guncangan dan usaha-usaha pembelokan, yang
dilakukan oleh orang-orang diluar diri Anda.
The Magic Lantern, sebuah buku hebat karya DR. Joe Rubino, mengajari saya bagaimana menemukan cahaya dalam
menjalani kehidupan. Salah satu chapter menarik adalah bagaimana menciptakan
visi yang mempunyai nilai yang besar dan mulia.
Dikatakan dalam sebuah chapter, bahwa setiap keputusan hidup
yang kita buat, bisa mendekatkan kita pada perwujudan visi, namun bisa pula
menjauhkan kita dari perwujudan visi. Nah, mari kita perhatikan perjalanan kita,
apakah kita semakin dekat dengan persujudan visi, ataukah malah makin
menjauhinya.
Ketika kita bersungguh-sungguh menetapkan
visi yang memukau, maka terdapat kuasa magis alam semesta yang akan mendorong
kita untuk berkomitmen mewujudkannya.
Lalu bagaimana cara mencipta visi seperti itu?
Masih menurut DR. Joe Rubino. Ada empat komponen dalam sebuah visi hidup yang penuh daya.
Pertama, dan yang paling utama. Jawablah pertanyaan ini! Pribadi macam apakah aku pada nantinya?”
Ketika orang menyebut namaku, maka kualitas macam apa yang muncul dalam benak
mereka? Apa saja yang membuat aku dikenal? Dikenal untuk hal-hal baik? Atau buruk?
Sebagai contoh, Anda dapat saja menjawab pertanyaan penting tersebut
dengan:
- Aku ingin dikenal karena keberanianku
- Aku ingin dikenal karena kebijaksanaanku,
- Aku ingin orang terinspirasi oleh tindakanku, aku ingin menjadi inspirasi bagi banyak orang,
- Aku ingin dikenal sebagai pemerhati dan pecinta kemanusaiaan dll
Ke dua, bila sudah terjawab, maka jawablah pertanyaan ini! “Untuk mendapatkan kualitas seperti yang
tersebut dalam point sebelumnya, apa saja yang lantas harus aku lakukan?”
Relevan dengan jawaban sebelumnya, maka jawabannya adalah:
- Tindakan-tindakanku harus diwarnai ketegaran dan keberanian,
- Tindakan-tindakanku akan akan dipenuhi dengan kebijaksanaan,
- Aku akan melakukan berbagai hal, yang membuat orang mengerahkan segenap kemampuan mereka untuk menanggung risiko dan mengembangkan diri dan yang terpenting adalah membuat mereka percaya diri,
- Aku akan bertindak memperhatikan kepentingan-kepentingan kemanusiaan. Semua tindakan kita dimualai dari keberadaan kita.
Ke tiga, “apa yang akan aku miliki, sebagai hasil dari siapa aku dan apa
yang aku lakukan”. Artinya, apa yang akan aku miliki ketika aku mampu
mencapai kualitas diriku (pada pertanyaan nomor satu)? Apa yang aku peroleh
ketika aku mampu bertindak selaras dengan kualitas diri yang aku inginkan?
KEDAMAIAN! Itulah jawaban yang pasti. Kita akan memperoleh kedamaian ketika
kulitas diri itu bisa dicapai. Kita akan
damai apabila tindakan-tindakan kita selaras dengan kualitas diri yang kita
inginkan.
Ke empat. “Dengan kualitas diri seperti itu, apa sumbangsihku bagi
orang lain?” Visi apapun, yang semata-mata bertujuan untuk diri sendiri adalah
visi yang egois!
Itulah alasan mengapa visi yang
penuh daya dan memikat harus “dikeluarkan keras-keras”, agar dapat
menginspirasi orang lain.
Visi itu harus hidup, BUKAN HANYA di dalam kepala, tapi juga harus
hidup di DUNIA. Visi yang mendunia mempunyai dampak yang paling besar bagi sesama.
Bila visi kita jernih, serta menjadi harapan yang hidup hingga masa
depan, maka akan abadi terwujudlah visi itu di dunia ini.
Semoga apa yang saya tulis,
bermanfaat bagi Anda.
Terima kasih Allah SWT. Terima kasih sudah membaca. Terima kasih pada
semua yang menginspirasi. Salam bahagia dan terus berkarya! (Aridha Prassetya)
Nice.... thank you bu inspirasinya :)
ReplyDeletesama-sama, makasih juga kunjungannya :)
Deletesalam bahagia dan terus berkarya!
Mencerahkan,inspiratif terima kasih berbaginya Mbak Ridha,saya selalu mmapir ke sini,menunggu postingan Mbak Dosen yang terbaru.
ReplyDeleteSalam semangat berkarya Mbak,semoga kabar baik selalu.
ADS-Riyadh
makasih mas Aang,
Deleteatas kunjungannya :)
salam bahagia dan terus berkarya!
Tulisan yang inspiratif, Bu Aridha.
ReplyDeletePastikan Titik Pijakan Anda: http://www.wuryanano.com/2013/03/05/pastikan-titik-pijakan-anda/
makasih pak Nano,
ReplyDeleteinsyaallah sy ke sana :)
salam bahagia dan terus berkarya!
Tanpa sengaja menemukan web ini,, dan merasa menyesal kenapa baru skrg ketemunya.. :))
ReplyDeleteBekerja kadang bisa jadi sangat melelahkan. Temukan cara agar hidup berkualitas di Laruno.com Portal Bisnis dan Karir Indonesia untuk menyeimbangkan hidup Anda.
ReplyDelete