Bacalah
dengan nama Tuhanmu,---
“Hidup
adalah petualangan yang berani, atau sama sekali bukan apa-apa” (Helen Keller)
Dear
pembelajar:
Pendekatan
penelitian, apakah itu kualitatif atau kuantitatif, sudah dibahas sebelumnya. Kita
juga sudah mengerti apa itu variabel, cara membuat definisi operasional variabeldan menentukan indikatornya. Sekarang kita akan belajar tentang paradigma
hubungan antar variabel.
Setiap
fenomena/gejala, pasti ada sebabnya. Ini adalah salah satu karakter berpikir ilmiah. Beripikir ilmiah, wajib bagi insan kampus. Sebagai peneliti, Anda dan saya punya kewajiban untuk berpikir dan bicara ilmiah. Salah satu daintaranya adalah mengerti bahwa setiap fenomena itu ada sebabnya. dalam bahasa penelitian, kita harus mengerti hubungan antar variabel (penelitian).
Hubungan
Dua Variabel
Penelitian
ini mengkaji hubungan antara satu variabel bebas dan satu variabel terikat. Sudah
sangat umum dikenal bahwa secara teknis, variabel bebas diberi simbol X dan
variabel terikat diberi simbol Y. Jadi bila Anda ditanya oleh pembimbing, “apa
saja variabel X nya?”, maka sesungguhnya pembimbing Anda sedang menanyakan
variabel bebasnya/faktor-faktor (yang diduga sebagai) penyebabnya.
Contoh
penelitian yang ingin mengkaji hubungan antara satu variabel bebas (X) dan satu
variabel terikat (Y), misalnya: Hubungan antara iklan dan penjualan. (Contoh
lain: hubungan antara disiplin dengan prestasi, hubungan antara lingkungan
kerja dengan kinerja, hubungan antara disiplin guru dengan prestasi murid,
hubungan antara frekuensi belajar dengan prestasi, hubungan antara pupuk dengan
hasil panen, dsb)
Kerangka
pikir penelitian
Kerangka
pikir penelitian adalah model/skematik yang menunjukkan gambaran
hubungan/keterkaitan antar variabel. Dalam kasus penelitian tentang hubungan
iklan dengan penjualan, maka kerangka pikirnya adalah sebagai berikut:

Rumusan
Masalah
Rumusan
masalah adalah pertanyaan penelitian yang menggambarkan sesuatu yang ingin anda
cari jawabannya melalui penelitian yang hendak dilakukan. Rumusan masalah
adalah pertenyaan penelitian yang menuntun Anda/peneliti agar tidak keluar dari
koridor ketika sampai pada pembahasan. Tanpa rumusan masalah, peneliti tidak punya
guidance/petunjuk/arah kemana sesungguhnya ia berjalan, apa sesungguhnya yang
ia cari dan apa yang sesungguhnya ingin ia temukan. Itulah sebabnya, persoalan
rumusan masalah ini menjadi persoalan paling utama dalam penelitian. Ketika rumusan
masalah/pertanyaan penelitian dapat dibuat, maka langkah penelitian menjadi
jelas.
Bicara
rumusan masalah/pertanyaan penelitian sebenarnya juga sekaligus membicarakan
tujuan penelitian. Dari rumusan masalah, maka sudah dapat diketahui tujuan dari
penelitian yang dilakukan.
Dalam
kasus penelitian yang berjudul Hubungan Iklan dengan Penjualan, maka, rumusan
masalahnya dapat memilih salah satu diantara dua rumusan berikut (atau bisa dua-duanya diambil):
- Berapa besar hubungan antara iklan dengan volume penjualan?,
- Berapa besar pengaruh iklan terhadap volume penjualan?
Teori
Tidak
bisa ditawar! Penelitian ilmiah harus didukung oleh teori. Ia harus mempunyai
rujukan atau referensi. Beberapa perguruan tinggi menggunakan istilah LANDASAN
TEORI dalam pedoman pembuatan skripsi. Beberapa lainnya menggunakan istilah
TINJAUAN KEPUSTAKAAN. Baik dalam landasan teori, maupun dalam tinjauan
kepustakaan, disamping kita harus menyajikan teori-teori yang relevan dengan
penelitian kita, kita juga diminta untuk menuliskan referensi/rujukan dari
penelitian-penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Tentu saja
yang dicantumkan sebagai penelitian
sebelumnya adalah penelitian yang relevan/mempunyai keterkaitan.
Dalam
kasus ini, teori yang dibutuhkan adalah teori tentang IKLAN dan PENJUALAN
Hipotesis
Hipotesis
adalah dugaan sementara yang masih harus diuji kebenarannya. Statemen hipotesis
dari contoh kasus ini adalah:
- Ada hubungan antara iklan dengan penjualan,
- Iklan berpengaruh (signifikan) terhadap penjualan
Teknik
Analisis Data
Bicara
tentang teknik analisis data adalah bicara tentang langkah-langkah yang kita
lakukan ketika kita menguji hipotesis (yang tentu saja harus sinkron dengan
rumusan masalah dan tujuan penelitian).
Dalam
contoh kasus, maka teknik analisis data dapat dicontohkan sebagai berikut:
Sesuai
dengan hipotesis yang diajukan, maka untuk melihat hubungan antara variabel X
dan Y, digunakan alat uji korelasi Pearson Product Moment.
Untuk
melihat pengaruh variabel X terhadap Y, alat analisis yang digunakan adalah
regresi sederhana. (Y = a + bX)
Apa yang saya tulis tersebut adalah contoh sedrhana dari penelitian yang sangat sederhana sebagai jawaban atas pertanyaan dari seorang mahasiswa yang ingin memahami bagaimana hubungan antar variabel dalam penelitian. Dalam tulisan berikutnya, saya
akan membahas hubungan yang terjadi antara beberapa variabel.
Terima
kasih sudah membaca! Semoga bermanfaat. Salam bahagia dan terus berkarya!
(sumber:
Jonathan Sarwono, 2006, Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS 13)
No comments:
Post a Comment