Bacalah
dengan menyebut nama Tuhanmu,-
“Masalah,
Penderitaan, Luka dan Kepedihan adalah Kabar Gembira. Hadirnya mereka adalah
pertanda akan hadirnya Anugerah Kebahagiaan.” (Aridha Prassetya)
Dear
pembelajar,-
Hidup
adalah permainan. Jika hidup adalah permainan, maka yang perlu kita ketahui hanyalah
mengerti bagaimana cara bermain. Sebelumnya, kita telah belajar bagaimana
bersikap hormat kepada tubuh. Bila kita bersifat hormat kepada tubuh, maka ia
akan bersedia menjadi mitra yang baik untuk menjalani (aktivitas) kehidupan. Kali
ini, saya ingin berbagi sesuatu yang tidak kalah menarik.
Ini tentang perasaan
yang mungkin pernah Anda atau sahabat Anda alami. Ini tentang pengalaman buruk
yang berulang-ulang menimpa kita. Saking berulangnya, hingga kita sering menyebutnya
sebagai kesialan.
Hidup
juga bagai sebuah buku. Di dalamnya ada pelajaran-pelajaran yang harus
dipelajari.
Dalam setiap buku, disamping ada bab-bab yang mudah
dipahami, ada pula beberapa bab yang sulit dipahami. Untuk yang tidak dipahami, kita
tentu saja harus mempelajarinya berulang-ulang, hingga paham.
Soal
kekasih/partner/atasan/boss, tidak jarang kita merasa bahwa kemanapun kita
pergi, selalu dipertemukan dengan orang yang berkelakuan sama, se-type yang
menjengkelkan, yang ingin menguasai, yang menindas, yang tidak mengerti diri
kita.
Kemarin
mendapat kekasih pengkhianat, hari ini mendapat kekasih penipu, besok pemabuk,
lusa mendapat pembohong dan hari setelah lusa mendapat penjudi.
Kemarin mendapat bos yang sok kuasa, hari ini mendapat boss yang gemar memerintah, besok mendapat boss tukang suruh, lusa mendapat boss main enaknya sendiri, setelah lusa mendapat penindas.
Kemarin mendapat bos yang sok kuasa, hari ini mendapat boss yang gemar memerintah, besok mendapat boss tukang suruh, lusa mendapat boss main enaknya sendiri, setelah lusa mendapat penindas.
Setelah
mempelajari pengalaman buruk yang terjadi secara berulang dalam kehidupan saya,
saya baru mengerti apa maksud pesan seorang guru. Pesannya, “guru-guru yang terkirim itu memang harus
dikirim, karena saya tidak paham-paham, tak pintar-pintar”.
Keadaan
kita yang tidak pintar-pintar (sulit memahami), merupakan sesuatu yang menarik
bagi “para guru”. Maka para guru tersebut, otomatis akan berlomba-lomba untuk
masuk. Seperti mendapat undangan saja dari kita agar lebih intens mengajari
kita. Alam akan mengatur ini semua secara alami.
Jika
Anda mengalami hal yang sama/mirip dengan apa yang sebutkan, maka yang
pertama kali harus Anda sadari adalah bahwa “ada sesuatu yang menarik dalam
diri Anda, yang mengundang perhatian “para guru” itu untuk HARUS masuk dan mengajarkan
tentang sesuatu yang tidak Anda sadari.
Jika
seorang remaja berusia 14 tahun tersiksa di rumah hanya karena merasa seisi
rumah mengatur dan mendominasi hidupnya, kemungkinan ia akan mencari pelarian
ke luar rumah. Kemanapun ia berlari, apakah itu di jalanan atau di sekolah, ia
bakal dipertemukan dengan keadaan pembelajaran yang sama dan berulang. Di
rumah, di jalanan maupun di sekolah, ia akan merasa bahwa dunia ini hanya
berisi orang-orang dewasa yang sok tahu, selalu ingin mengatur dan menguasai. Guru-guru
akan tertarik padanya untuk mengajarkan pelajaran penting yaitu KEPATUHAN.
Secara
alami, kehidupan memang akan mengirimkan kepada kita guru-guru baru yang
memaksa kita belajar, hingga kita mengerti dengan baik, apa itu kepatuhan.
Secara
alami, kehidupan memang akan mengirimkan kepada kita guru-guru baru yang
memaksa kita belajar, hingga kita mengerti dengan baik, apa itu kemuliaan.
Secara
alami, kehidupan memang akan mengirimkan kepada kita guru-guru baru yang
memaksa kita belajar, hingga kita mengerti dengan baik bahwa sebenarnya tujuan
hidup adalah bertumbuh kembang.
Salam
bahagia dan terus berkarya!
Diinspirasi Cherie
Carter-Scott, dalam "If Life Is a Game, These Are the Rules”.
mengeluh adalah hal yang susah dilepaskan dalam kehidupan kita
ReplyDeletebagaimana cara kita lepas dari masalah itu bu?
terima kasih
by:Linda Kusuma ( 102100780 )