Bacalah dengan
menyebut nama Tuhanmu,---
"Tubuh
Anda adalah kendaraan Anda dalam hidup ini. Selama Anda berada di sini,
hiduplah di dalamnya. Cintailah, hormatilah, hargailah dan sayangilah ia.
Perlakukan ia dengan baik dan ia akan melayani Anda dengan sepatutnya” (Suzy
Prudden)
Dear pembelajar,---
Hidup
adalah permainan.*** Jika hidup adalah permainan, maka yang perlu kita lakukan
adalah mengerti cara bermain. Hidup telah mempermainkan kita sejak lama. Ia punya
ragam cara menghalangi jalan kita untuk sampai kepada tujuan. Satu diantaranya
adalah, kehidupan menyuguhkan kita penyakit. Baik penyakit jiwa maupun tubuh
fisik.
Kali ini, saya ingin secara khusus menulis tentang hal relevan dengan penyakit tubuh fisik, yang kerap menghalangi aktivitas untuk sampai tujuan/cita-cita.
Kali ini, saya ingin secara khusus menulis tentang hal relevan dengan penyakit tubuh fisik, yang kerap menghalangi aktivitas untuk sampai tujuan/cita-cita.
Penyakit tubuh/fisik
dapat memupus harapan diri sejati kita. Tubuh dan diri sejati kita adalah dua bagian
yang terpisah. Buktinya, jika tubuh/fisik kita sakit, "diri sejati" kita masih bisa
kemana-mana. Tanpa kehadiran tubuh fisik pada tempat yang kita harapkan, maka tidak satupun (manusia) yang mengakui keberadaan Anda. Aktivitas kehidupan terganggu.
Benarkah
bahwa tubuh fisik dengan diri sejati adalah bagian yang terpisah? Ya! Ternyata memang
benar. Sebelumnya, saya juga tidak sadar soal ini, hingga akhirnya saya dibuat mengerti
bahwa mereka memang dua bagian yang terpisah. Dua bagian terpisah yang harus bermitra dengan baik. Jika tubuh dan diri sejati tidak
mampu bermitra dengan bagus, maka “kehidupan” (dunia) akan hancur dan mungkin
hilang. Diri sejati harus mempunyai kesediaan untuk mencintai dan bersikap hormat pada tubuh, sebab tubuhlah yang akan mengantarkan diri sejati mencapai kesuksesan yang sempurna.
Ketika
dihadirkan di bumi, kita sudah (terlahir) bersama-sama dengan tubuh fisik. Tubuh
fisiklah yang mewadahi inti spiritual kita. “Diri” kita yang sejati, tersimpan
dalam wadah ini. Semua harapan, cita-cita, keinginan, impian, ketakutan, kesedihan,
kebahagiaan, pikiran, dan keyakinan diri yang unik tersimpan dalam sebuah wadah
yang bernama “tubuh”.
Tubuh mempunyai manfaat penting yaitu menjadi perisai
yang menghubungkan kita dengan dunia luar. Tubuhlah yang akan mengantarkan kita mengarungi
permainan yang disebut sebagai kehidupan. Tubuhlah yang akan mengantar kita
melakukan aktivitas-aktivitas (permainan-permainan) yang kita kenal sebagai “kehidupan”.
Itulah sebabnya, kita perlu (seharusnya) bersikap hormat kepada tubuh fisik.
Sebelumnya
saya tidak mengerti bagaimana cara menghormati tubuh, sampai akhirnya saya
membaca kisah seseorang bernama Gordon. Saya mengagumi kisahnya yang memandang
tubuhnya bak “kuil suci”. Ia mempertahankan kebugaran melalui latihan dan olah
raga yang teratur. Ia mempertahankan kesehatan yang baik dan selalu merawat
tubuhnya dengan rajin memberikan makanan yang sehat, tidak pergi keluar pada
saat hawa dingin tanpa mengenakan mantel. Ia memperlakukan tubuhnya sebagai sesuatu
yang tidak ternilai harganya.
Sebagai
hasil dari penghormatan Gordon terhadap tubuh yang mewadahi dirinya, tubuhnya
menjadi mitranya yang tercinta dan selalu siap sedia melakukan apa yang
dibutuhkannya. Penghormatan
terhadap tubuh berarti memperlakukan tubuh dengan perhatian yang sama, persis
seperti memberi perhatian kepada benda lain yang berharga dan tak bisa diganti.
Bersikap hormat terhadap tubuh adalah salah satu cara bermain yang perlu kita kuasai, sehingga kita bisa sukses dalam permainan yang kita sebut dalam "kehidupan". Cara bermain lainnya, akan saya tulis kemudian.
Bersikap hormat terhadap tubuh adalah salah satu cara bermain yang perlu kita kuasai, sehingga kita bisa sukses dalam permainan yang kita sebut dalam "kehidupan". Cara bermain lainnya, akan saya tulis kemudian.
Salam
bahagia dan terus berkarya!
Diinspirasi Cherie
Carter-Scott, dalam "If Life Is a Game, These Are the Rules”.
***Seorang
kawan mengritik saya ketika saya menulis tentang hidup adalah permainan. Saya rasa
tidak ada yang salah dengan statemen bahwa hidup adalah permainan. Sebab, hidup
memang permainan. Ini juga terdapat dalam Al Kitab, "Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan
senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang
yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?" (QS 6:32)
No comments:
Post a Comment