Bacalah dengan
menyebut nama Tuhanmu,---
“Janganlah
sekedar belajar sesuatu dari setiap pengalaman, belajarlah sesuatu yang positif”
(Allen H. Neuharth)
Dear
pembelajar,
Keputusan
untuk meminta nasihat kepada siapa sama pentingnya dengan mengambil keputusan
itu sendiri. Ini adalah kelanjutan dari tulisan sebelumnya, tentang berdamai dengan potensi diri. Ini tentang memilah-milih advis orang lain. Ketika Anda meminta nasihat dari orang lain, ingatlah bahwa hampir
tak ada orang yang tidak berat sebelah. Orang memberi nasihat berdasarkan
pengalaman masa lalunya.
Kita pun demikian. Cenderung melihat pengalaman kita
saat ini dengan kaca mata pengalaman kita di masa lalu. Orang juga menyatakan
pendapat berdasarkan pengalaman masa lalunya.
Kala
Anda terkesan dengan kepercayaan dan nasihat orang yang penting dalam hidup
Anda, ingatlah bahwa Anda masih harus meneliti dan memutuskan sendiri. Jangan pernah
menerima pendapat orang lain dengan menelan mentah-mentah karena keberadaan
mereka, atau takut mereka tersinggung bila Anda tidak menerimanya. Demikian juga,
saya dalam tulisan-tulisan saya yang ada di sini. Semua tidak lebih dari sekedar
menginspirasi dan memberi warna saja dalam dunia Anda. Ini hidup Anda. Andalah-BUKAN saya- yang harus
hidup dengan hasil dari keputusan yang Anda buat.
Pikirkan
baik-baik nasihat orang lain untuk Anda. Keputusan akhir selalu berpulang pada
Anda. Anda sendirilah yang hidup dengan konsekuensi dari setiap keputusan. Ketika merenungkan
nasihat, renungkanlah apakah mereka hanya menganjurkan tindakan karena
diprogram untuk berpikir seperti selama ini, ATAUKAH mereka telah memikirkan
situasi Anda berdasarkan apa yang terbaik untuk Anda?
Apakah
pemberi nasihat mengerti semua faktor yang penting bagi diri Anda? Apakah mereka
mengerti betapa akibat dari mengikuti saran mereka akan memengaruhi aspek hidup
Anda yang lainnya? Sudahkah mereka mempertimbangkan hidup Anda yang lainnya? Sudahkah
mereka mempertimbangkan dengan adil setiap pilihan yang tersedia bagi Anda? Sudahkah
mereka mempertimbangkan betapa mungkin Anda telah berubah beberapa tahun
kemudian?
Apakah mereka berbicara berdasarkan pengalaman pribadi? Apakah mereka
memunyai pemahaman yang baik atas setiap alternatif dari berbagai segi? Apakah mereka
mengerti betapa sulitnya situasi yang Anda alami? Apakah mereka sungguh
mengerti konsekuensi dari setiap pilihan? Apakah mereka memiliki semua fakta
yang Anda miliki?
Tutuplah
mata Anda. Ambillah waktu untuk berdiam dan hening. Bayangkan Anda telah
mengambil satu pilihan. “Getaran” apa yang Anda rasakan? Visualisasikan setiap
aspek kehidupan yang akan Anda alami, ketika Anda telah memutuskan sebuah
pilihan.
Nah. Lakukanlah apa yang baik bagi Anda. Jangan biarkan kata-kata bijak konvensional mengambil alih pikiran bebas (independen) Anda. Saya hanya menulis. Dan tulisan ini hanyalah bagian dari sesuatu yang menginspirasi. Segala keputusan untuk hidup Anda, ada di tangan Anda.
Salam
bahagia dan terus berkarya!
Sumber:
Critical Choices (Daniel R Castro)
Permisi ikut Hadir dan menyimak.
ReplyDeleteSelamat malam.