Bacalah dengan nama Tuhanmu,----
"Sepi sunyi adalah sahabat yang paling berarti. Bukan hanya karena kesunyian itu setia. Ia juga menghadirkan beribu keindahan." (Gede Prama)
Dear pembelajar,
Tulisan ini khusus bagi yang percaya. Khusus bagi
pebisnis pemula yang belum pernah belajar ilmu pemasaran dan perilaku konsumen,
ada baiknya Anda percaya saya. Mengapa? Sebab tidak tanggung-tanggung, saya
telah menkhususkan diri, memelajari teori pemasaran dan ilmu perilaku konsumen,
selama 9,5 tahun. Tujuh tahun (plus cuti) ketika S1 dan 2,5 tahun di S2 di UA, Surabaya.
Anda pasti berpikir betapa sombongnya saya. Berani “menganjurkan”
Anda agar percaya saya. Hhmm..jangan salah! Bukan sombong. Saya hanya ingin
menyelamatkan Anda agar tidak menghabiskan energi untuk berpikir kompleks macam
cara pikir para teoritikus itu. (moga-moga suatu saat
nanti, saya punya waktu menulis/membocorkan rahasia tentang bagaimana “menjual
kompleksitas” dengan harga mahal kepada konsumen yang gemar sekali berpikir
rumit)
Ilmu pemasaran ditulis dalam buku-buku tebal yang
memusingkan kepala. Di perguruan tinggi, harus dipelajari selama minimal
4 tahun (2 tahun S1 dan 2 tahun S2). Dalam perjalanan saya bergulat dengan
kompleksitas ide para pakar pemasaran tingkat dunia (hehe..karena bukunya in English dan kata dosen saya harus
membaca aslinya, jangan terjemahan!), akhirnya saya “bertemu” dengan seorang
guru pemasaran yang hebat. Namanya Jack
Trout.
Ia menulis buku
tipis dan praktis yang berisi semua kebenaran tentang pemasaran, yang oleh para
teoritikus itu ditulis hingga 700 hingga ribuan halaman. Sedang Trout menyederhanakan menjadi kisaran
100-150 halaman saja. Judul bukunya adalah “The Power of Simplicity” dan “A Genie’s
Wisdom”. Yang pertama
bicara tentang kekuatan kesederhanaan, dan yang
kedua bicara tentang bagaimana menjadi jenius dalam memasarkan.
Trout, menyederhanakan segala hal yang
rumit tentang pemasaran. Katanya, “jangan berputar-putar mendefinisikan pemasaran, pemasaran
adalah bagaimana menjual sesuatu. Titik! Pemasaran adalah bisnis dan INTI
BISNIS adalah diferensiasi.” (different = berbeda; diferensiasi =
pembeda).
Jika Anda tidak berbeda dari lainnya, jangan harap menjadi
terpilih. Jika produk Anda tidak berbeda dari produk pesaing, maka jangan
berharap produk Anda bakal interesting (menarik).
Lantas bagaimana
caranya agar menjadi berbeda? Anda bisa ambil dari empat sisi. Anda bisa berbeda
di produk, berbeda dalam harga, berbeda promosi/komunikasi dan distribusi (Ingat 4P: product,
price, promotion, place)**. Jika
Anda tak mampu berbeda di empat area itu, maka berbedalah dalam
service/layanan. Beda dalam pelayanan dapat jauh meningkatkan nilai (value) Anda
di mata konsumen.
Bila produk Anda gagal di pasar, maka 5 area
berikut layak jadi tersangka. Jangan-jangan:
- ada yang tak beres dengan produk Anda,
- harga (produk) Anda salah ditetapkan,
- strategi promosi Anda keliru,
- cara distribusi nggak bener,
- pelayanan Anda tidak serius,
Nah, selamat
merenungi yang lima
itu! Namun, sebelum mengakhiri tulisan ini, saya ingin menuliskan sesuatu yang
sangat praktis.
Untuk menjadi
merarik dan terpilih, Anda harus punya pembeda. Jadilah unik agar dapat menarik. Jadilah
berbeda dari yang sudah ada agar Anda menjadi terpilih. Sekarang,
mari kita perhatikan!
Bagi Anda yang perempuan, mengapa kekasih/pasangan Anda
lebih suka memilih Anda dan bukan yang lain? Padahal begitu banyak perempuan
selain Anda, kan?
Sebab, dalam persepsi kekasih/pasangan Anda, Anda itu
unik, berbeda dari perempuan-perempuan
yang sudah ada. Berbeda dari rival/pesaing Anda.
Bagi lelaki, mengapa kekasih/pasangan Anda tertarik kepada
Anda lalu menjadikan Anda sebagai lelaki “terpilih”? Padahal begitu
banyak lelaki yang naksir dia, kan?
Sebab, Anda unik, berbeda dari yang ada. Anda memiliki “value” di mata dan
persepsinya. Inilah kompleksitas teori ilmu pemasaran yang ingin saya sampaikan
inti sarinya, dalam bahasa sederhana.
Soal 4 P, mungkin ada yang berkata bahwa ini adalah sesuatu
yang kadaluarsa, sebab diluar sana
sudah beredar buku-buku pemasaran yang menggagas soal 7 dan bahkan hingga 11 P.
Saya katakan, itulah hebatnya orang pemasaran. Ide
“P” saja bisa dijual, apalagi yang lain. Berapa banyak mereka yang belum tahu,
bahwa P-P yang lain itu, sesungguhnya sudah secara detail dibicarakan dalam
(Grand Theory) 4P.
Saya harus
mengakhiri ini. Suatu saat, saya pasti berbagi
bagaimana pemasar/pebisnis mengobok-obok benak pelanggan (customer’s mind) dan terus menerus berupaya mempengaruhinya agar
larut dalam “persuasinya”. Mudah-mudahan kesempatannya ada. Amin.
Terima kasih
telah membaca,
Salam bahagia
penuh karya!
Inspired by:
Jack Trout on A
Genie’s Wisdom
Jack Trout on The
Power of Simplicity
Putri Tiharti (102100787)
ReplyDeleteBu,saya mau tanya untuk membangun jiwa pembisnis itu bagaimana caranya? agar bisa membuka usaha dengan kemampuannya.
terima kasih
Ilmu yang berguna bagi saya dan semuanya..Terima kasih Bu,,
ReplyDelete"Inti Bisnis adalah Diferensiasi" saya menangkap bahwa pembeda itu adalah sesuatu produk/jasa yang baru dan berbeda dari yang sudah ada, apakah selalu seperti itu, Bu?
Kendala yang dihadapi di pasaran adalah brand atau merk-merk yang sudah lebih dulu muncul dan tidak asing bagi konsumen, terkadang pebisnis juga memanfaatkan celah dengan memproduksi produk yang sekiranya hampir sama "nyrempet" dengan produk merk terkenal. Bagaimana tanggapan Ibu,,?Terima kasih banyak
wah pengalaman 9,5 tahun ditulis disini ... Thanks, saya mengambil paragraf anda untuk pertanyaan ini.
ReplyDelete