Bacalah dengan nama Tuhanmu,----------
“Untuk
keindahan dunia, aku menanam pohon keindahan setiap pagi”
(Aridha
Prassetya)
Dear pembelajar,
Semula tulisan
dalam Jalan Sukses ini hanya ingin saya tulis untuk Hanief,
anak saya. Namun saya berpikir ulang dan membuat keputusan lain. Saya tersadar
dianugerahi begitu banyak “anak-anak”, yang meskipun tidak lahir dari rahim
saya, namun semua memanggil saya “ibu”, mengasihi dan mendoakan kehidupan saya.
Untuk itulah saya mengubah niat saya.
Saya bahagia menjadi ibu mereka dan akan terus menulis sesuatu untuk mereka. Saya merasa, inilah kesempatan terbaik untuk mewujudkan impian saya menjadi ibu bagi dunia. Memeluk seluruh anak-anak saya, dalam keadaan baik ataupun belum baik.
Judul artikel ini
terinspirasi dari Seven Secrets to
Success, karya Richard Webster, yang berkisah tentang Kevin. Pemuda 28
tahun ini nyaris bunuh diri. Bisnis dan perkawinannya gagal. Seorang lelaki tua
bernama Todd Melvin, berhasil menolong Kevin dan jutaan lainnya bernasib sama.
Todd mengajarkan
tujuh sikap untuk keluar dari kesulitan. Tujuh rahasia itu pasti berguna bagi
kita semua yang sedang belajar tentang kehidupan. Saya menulisnya untuk Anda:
- Masa lalu sudah pergi
Siapapun
yang hari ini terpuruk, ambillah sebuah buku kosong. Buka halaman pertama dan
tuliskan di sana
“masa lalu sudah pergi”. Tutup dan simpanlah.
Ketika
bangun esok paginya, bukalah kembali. Buka halaman pertama dan baca keras-keras
kalimat yang pernah Anda tulis pada halaman pertama.
Baca!
Masa lalu sudah pergi. Sekarang perhatikan. Anda punya begitu banyak halaman
yang masih kosong, masih putih bersih, tanpa noda dan cela. Mulailah hari baru
dengan lembaran baru. Karena setiap hari baru itu indah.
- Memeluk kehidupan
Dalam
nasehatnya, Todd menganjurkan untuk “memeluk pohon”. Pohon itu hidup. Yang
hidup pasti memberi kehidupan. Memeluk pohon akan memberikan energi baru bagi
kehidupan.
Peluklah
kehidupan, agar energi kehidupan itu pun “sampai” pada kita. Jangan melawan.
Lentur saja. Melawan menimbulkan rasa sakit. Lenturlah menerima yang sudah
diberikan hidup. Hanya dengan cara itu, kita bisa tetap hidup. Dibanding jika harus
menghabiskannya untuk kesedihan, kemarahan, kebencian, dendam dan keterpurukan
yang berlebihan.
Setiap
pagi, tataplah keluar jendela. Mentari tidak perlu berpikir tentang apa dan
siapa yang perlu dicahayai.
- Buatlah sasaran bermanfaat
Setelah
memeluk kehidupan, siapkan amplop kosong. Ambillah beberapa lembar kertas
kosong. Tuliskan sasaran-sasaran bermanfaat Anda, untuk seminggu atau sebulan
yang akan datang.
Tulislah
“kegiatan-kegiatan bermanfaat yang akan Anda lakukan”. Jangan menulis dan ingin
mengerjakan kegiatan yang tidak bermanfaat bagi kehidupan Anda. Tulislah hanya
kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi kehidupan Anda ke depan.
Masukkan
“naskah” Anda tersebut dalam amplop, tutup rapat-rapat. Seminggu lagi, buka dan
cocokkan dengan kegiatan riil Anda. Periksalah diri Anda, apakah kegiatan riil
Anda sesuai dengan naskah Anda yang ada dalam amplop Anda.
- Kesempatan ada dimana-mana
Lepaskan
segala yang tidak Anda sukai untuk dilakukan. Di depan mata ada begitu banyak
kesempatan. Kita tidak akan menyatu dengan sebuah pekerjaan, bila kita tidak
menikmatinya. Menikmati sesuatu hanya bisa dilakukan jika kita menyukainya.
Jangan hidup berdasarkan pengharapan orang lain. Jadilah diri sendiri. Perhatikan
setiap lalu lalang depan mata Anda. Apa yang bisa Anda kerjakan untuk setiap
kejadian yang tampak di depan mata?
- Bertekunlah
Tekun
adalah bersabar mengubah sesuatu sebagai kebiasaan. Ketekunan merupakan pelajaran
paling sulit dalam kehidupan. Banyak orang menyerah di tengah perjalanan.
“Tetapkan
target, kejarlah dengan kekuatan keteguhan. Bila kita tekun, tak ada hal apapun
di dunia ini, mampu menggagalkan pencapaian sasaran tinggi.
“Kau
mungkin gagal sekali, dua kali, atau seratus kali. Namun pada akhirnya, kau
akan peroleh sukses”, demikian nasehat Todd pada Kevin.
- Percaya diri sendiri
Jalan
tepat agar berhasil keluar dari kesulitan adalah “memercayai diri sendiri”.
Bila kepada diri sendiri saja tidak percaya, habislah sudah. Bila kau percayai
dirimu, kau bisa melakukan apa saja.
- Gemar menolong dan memaafkan
Hapus
segala kemarahan kepada siapapun yang tertuduh menjadikan Anda terpuruk.
Maafkan mereka, maafkan juga diri sendiri. Tolonglah yang membutuhkan. Tersenyumlah.
Lupakan semuanya. Bukankah, “Masa lalu sudah pergi”?
Jangan
ragu berbuat baik. Karma akan selamanya berlaku. Sebagian orang menyebut karma
dengan istilah lain seperti hukum “tabur-tuai” dan “sebab-akibat”. Yang menabur
kebaikan dan keindahan, ia memetik buahnya.
Salam
bahagia penuh karya!
aq suka bu nomor 2
ReplyDeleteTerima kasih pencerahannya mbak Aridha..
ReplyDeletesalam.