Bacalah dengan nama Tuhanmu,_______
"Kita tahu apa yang terjadi pada orang-orang yang diam di tengah jalan. Mereka terlindas."
(Aneurin Bevan)
(Aneurin Bevan)
Dear pembelajar,
Saya mendefinisikan sukses sebagai "bahagia". Orang yang sukses adalah mereka yang hidup bahagia dan mengerti
cara-cara membahagiakan dirinya. Sejak lama, saya gemar sekali membaca buku-buku yang secara mendalam, membahas tentang kebahagiaan.
Seiring berjalannya waktu, secara tidak sengaja, saya sering dipertemukan dengan mereka yang sedang menghadapi masalah, lantas diminta pendapat bagaimana mengatasinya. Dan alhamdulillah, apa yang saya sarankan, dapat membantu mereka.
Pertemuan-pertemuan dengan mereka yang merasa tidak bahagia, akhirnya membawa saya kepada pembentukan icon baru diri saya sebagai "pemerhati masalah ketidakbahagiaan". Dan saya, sangat menikmatinya. Malah dua tahun belakangan, saya makin gemar dan intens saja menulis tentang segala hal yang terkait dengan masalah ketidakbahagiaan.
Dari pengalaman "seringnya mendengarkan" itulah, kemudian saya mendapatkan cukup bahan untuk berbicara dengan Anda tentang cara-cara mendapat kebahagiaan, yang dalam definisi saya, adalah sukses.
Seiring berjalannya waktu, secara tidak sengaja, saya sering dipertemukan dengan mereka yang sedang menghadapi masalah, lantas diminta pendapat bagaimana mengatasinya. Dan alhamdulillah, apa yang saya sarankan, dapat membantu mereka.
Pertemuan-pertemuan dengan mereka yang merasa tidak bahagia, akhirnya membawa saya kepada pembentukan icon baru diri saya sebagai "pemerhati masalah ketidakbahagiaan". Dan saya, sangat menikmatinya. Malah dua tahun belakangan, saya makin gemar dan intens saja menulis tentang segala hal yang terkait dengan masalah ketidakbahagiaan.
Dari pengalaman "seringnya mendengarkan" itulah, kemudian saya mendapatkan cukup bahan untuk berbicara dengan Anda tentang cara-cara mendapat kebahagiaan, yang dalam definisi saya, adalah sukses.
Ketidakbahagiaan itu alamiah, sangat manusiawi. Setiap manusia pasti mengalami ketidakbahagiaan, namun yang sukses, mereka mampu mengatasi dan melampaui dengan cara-cara yang baik.
Kali ini saya ingin berbicara tentang pekerjaan yang tidak (bisa) Anda nikmati, sehingga membuat anda tidak bahagia. Sebelumnya, biarkan saya bertanya. Bagaimanakah keadaan hati anda hari ini? Bagi yang sudah bekerja, apakah Anda menikmati pekerjaan Anda?
Saat membaca ini, mungkin Anda sedang mengalami tekanan-tekanan dalam pekerjaan. Anda merasa cukup lama terpaksa bertahan dalam keadaan demikian. Tidak berani mengambil keputusan meninggalkan pekerjaan. Sebab, memutuskan berhenti bekerja berarti kehilangan rupiah. Pokoknya, Anda merasakan stressed.
Nah, apa sebenarnya penyebab stress? Stress timbul karena terlalu banyak ketidaksesuaian yang Anda rasakan. Ada senjang yang lebar, antara apa yang Anda mau dengan apa yang Anda dapatkan. Antara apa yang Anda inginkan tidak sama dengan apa yang mereka berikan. Mereka bisa berarti perusahaan, pimpinan, rekan kerja, lingkungan kerja, dan lain-lain. Sehingga Anda merasa tidak bahagia, tersiksa berkepanjangan.
Saat membaca ini, mungkin Anda sedang mengalami tekanan-tekanan dalam pekerjaan. Anda merasa cukup lama terpaksa bertahan dalam keadaan demikian. Tidak berani mengambil keputusan meninggalkan pekerjaan. Sebab, memutuskan berhenti bekerja berarti kehilangan rupiah. Pokoknya, Anda merasakan stressed.
Nah, apa sebenarnya penyebab stress? Stress timbul karena terlalu banyak ketidaksesuaian yang Anda rasakan. Ada senjang yang lebar, antara apa yang Anda mau dengan apa yang Anda dapatkan. Antara apa yang Anda inginkan tidak sama dengan apa yang mereka berikan. Mereka bisa berarti perusahaan, pimpinan, rekan kerja, lingkungan kerja, dan lain-lain. Sehingga Anda merasa tidak bahagia, tersiksa berkepanjangan.
Coba sejenak merenung. Saatnya Anda melakukan evaluasi diri. Jangan-jangan Anda sudah
salah pilih atau salah tempat. Pekerjaan yang sedang Anda kerjakan bukanlah
panggilan jiwa Anda. Lantas bagaimana kita tahu bahwa suatu pekerjaan itu
merupakan panggilan bagi hidup kita? Inilah jawabannya!
Jika kita
senantiasa mampu bergembira dalam melakukan pekerjaan, maka disitulah panggilan
hidup kita. Jika pekerjaan yang kita lakukan mampu membuat kita bersiul dan
bahkan bersenandung saat bekerja, itu tanda-tanda bahwa kita bekerja selaras
panggilan jiwa/hidup. Bekerja selaras dengan panggilan hidup akan membawa
siapapun menjadi bahagia. Inilah kesuksesan.
“Panggilan bukanlah sesuatu
yang Anda lakukan untuk membuat orang lain terkesan, atau untuk cepat menjadi
kaya. Panggilan adalah suatu karya cinta yang memberikan kepuasan intrinsic”,
demikian kata Leider dan Shapiro
dalam Agar Bekerja Menjadi Nikmat. Nah, bagaimana? Apakah pekerjaan yang sedang anda kerjakan hari ini, selaras dengan panggilan jiwa/hidup Anda?
Salam bahagia
dan terus berkarya!
setelah saya membaca artikel ibu saya jadi mengerti, tapi ada satu hal yang saya tanyakan bu.
ReplyDeletebagaimana cara menghadapi bos dimana dia amat sangat memberati (pembertahankan karyawan jangan sampai keluar / risen dari perusahaannya) tetapi dia tidak mau menaikkan gajinya, banyak sekali beribu - ribu alasana yang dia ucapkan.
trimakasih.... :)