Bacalah dengan nama Tuhanmu,_____
"Bukannya gunung yang kita taklukkan, melainkan diri kita sendiri" (Edmund Hillary)
Dear pembelajar,
Kerangka tulisan ilmiah, judul, abstrak dan pendahuluan dalam tulisan
ilmiah telah kita bahas. Saatnya masuk pada bahasan “Masalah Penelitian”. Begitu
banyak masalah di sekitar kita, namun tidak semua pemecahannya memerlukan
kegiatan mengumpulkan dan mengolah data.
Menentukan dan merumuskan masalah untuk diteliti dan kemudian dijadikan karya ilmiah, sering merupakan persoalan yang tidak sederhana. Banyak mahasiswa menjadi rancu, kala harus memutuskan, hal mana yang disebut masalah penelitian.
Menentukan dan merumuskan masalah untuk diteliti dan kemudian dijadikan karya ilmiah, sering merupakan persoalan yang tidak sederhana. Banyak mahasiswa menjadi rancu, kala harus memutuskan, hal mana yang disebut masalah penelitian.
Contoh:
Penjualan mengalami penurunan selama 5 tahun terakhir atau karyawan mengalami penurunan produktivitas selama 3 tahun terakhir. Ini sering disebut masalah (penelitian), padahal bukan. Ini hanyalah tanda-tanda ada masalah, gejala adanya masalah atau merupakan akibat dari adanya masalah.
Penurunan
penjualan/penurunan produktivitas hanyalah indikasi (petunjuk/tanda-tanda)
bahwa perusahaan sedang dalam masalah. Penurunan
penjualan/penurunan produktivitas, bukan masalah-nya. Jadi,
yang mana masalahnya? Itu yang harus dicari!
Pada kasus
penjualan menurun, masalahnya mungkin ada pada produk yang tidak beres,
penetapan harga yang salah, strategi promosi atau distribusi yang tidak tepat,
bisa jadi perilaku konsumen yang tidak dipahami. Nah, itulah masalah yang harus diatasi (diteliti).
Demikian juga
dengan produktivitas atau prestasi menurun, mungkin masalahnya ada pada
motivasi yang lemah, kepemimpinan yang salah, kepuasan kerja, kelemahan system
dan sebagainya. Itulah yang perlu perhatian untuk diteliti.
Mudah-mudahan
Anda masih ingat bahwa karya ilmiah memerlukan dukungan fakta dan data, serta
penyelesaian dengan cara-cara ilmiah. Namun demikian, Anda tidak perlu
khawatir.
Banyak persoalan-persoalan atau pertanyaan-pertanyaan sederhana di
sekitar kita, yang berpotensi untuk diteliti secara ilmiah.
Ketika Anda merasakan kegelisahan tentang sesuatu hal atau merasakan keingintahuan yang begitu kuat (curious), itu pertanda baik. Itu tanda-tanda bahwa sesuatu yang Anda rasakan tersebut bisa diteliti secara ilmiah.
Cobalah mencocokkan apa yang ada dalam benak Anda dengan pertanyaan-pertanyaan berikut.
Ketika Anda merasakan kegelisahan tentang sesuatu hal atau merasakan keingintahuan yang begitu kuat (curious), itu pertanda baik. Itu tanda-tanda bahwa sesuatu yang Anda rasakan tersebut bisa diteliti secara ilmiah.
Cobalah mencocokkan apa yang ada dalam benak Anda dengan pertanyaan-pertanyaan berikut.
Hadari dan
Martini (1991), dalam bukunya, Instrument
Penelitian Bidang Sosial mengemukakan bahwa pertanyaan-pertanyaan berikut
dapat diteliti secara ilmiah:
*******
Perhatikan pertanyaan-pertanyaan yang ditulis dengan huruf tebal warna pink (1-7) berikut ini. Ini adalah contoh rumusan masalah penelitian!
- Benarkah sesuatu itu ada?
Ahli (peneliti) bidang sejarah sering menggunakan pertanyaan tersebut
sebagai pertanyaan penelitian, ketika ia sedang meneliti apakah sesuatu pernah
terjadi pada desa/daerah/kota/kabupaten/kerajaan X, pada tahun Y, misalnya.
Atau, para ahli pertanian yang ingin mengetahui jumlah pasokan beras (misalnya) pada satu tahun ke depan yang dapat disediakan oleh wilayah/Negara tertentu.
- Bagaimana adanya sesuatu?
Seorang budayawan, bisa mencari jawaban bagaimana di Tana Toraja, mummi
bisa berjalan mengikuti panggilan dalam sebuah upacara adat, lalu kemudian
menulisnya menjadi sebuah karya tulis ilmiah. Tentu saja, apa yang dipaparkan
didukung oleh teori-teori yang relevan dengan (ilmu) kebudayaan.
- Apakah sebabnya atau mengapa adanya sesuatu itu demikian?
Pertanyaan itu merupakan gambaran keingintahuan mengapa sesuatu terjadi atau faktor-faktor apakah yang menyebabkan sesuatu itu terjadi.
Misalnya, mengapa angka kematian bayi pada wilayah X lebih tinggi dari wilayah
Y, mengapa penjualan pada area X lebih rendah dibandingkan dengan area Y, dsb.
- Apakah terdapat hubungan/pengaruh antara adanya sesuatu dengan sesuatu yang lain?
Jenis pertanyaan penelitian ini sering digunakan oleh peneliti perilaku
atau ilmu sosial.
Misal: apakah ada hubungan antara jenis kelamin dengan minat menjadi
politisi, apakah ada hubungan antara jenis kelamin dengan pola manajer dalam
pengambilan keputusan, apakah ada hubungan tingkat penghasilan dengan perilaku
belanja, apakah ada hubungan kelas social dengan perilaku pembelian produk, apakah
prestasi belajar berkorelasi kuat dengan kemampuan masuk dunia kerja, dsb.
Peneliti lain lebih tertarik mencari pengaruh sesuatu terhadap sesuatu
yang lain.
Misal: apakah kemiskinan berpengaruh secara signifikan terhadap
peningkatan kriminalitas, apakah tingkat pendidikan mempengaruhi kemandirian
pengusaha muda, apakah strategi promosi mempengaruhi keputusan pembelian, dsb.
- Seberapa kuat (besar) ketergantungan adanya sesuatu dengan adanya sesuatu yang lain?
Pertanyaan tersebut layak menjadi pertanyaan penelitian akan sesuatu,
apabila tingkat frekuensi kejadiannya tinggi. Misal, Anda ingin meneliti jenis
dan kualitas kriminalitas. Anda ingin mengetahui apakah jenis dan kualitas
tindak kriminal tergantung (dan seberapa kuat ketergantungannya) pada tingkat
pendidikan pelaku tindak kriminal, ataukah pengaruh lingkungan.
- Apakah adanya sesuatu itu menunjukkan kecenderungan perubahan atau pekembangan bersamaan dengan waktu secara kronologi?
Pertanyaan ini dapat diangkat menjadi masalah penelitian manakala ada
kejelasan arah (kronologi) perubahan kecenderungan.
Misal, bagaimana kecenderungan pola perilaku social seorang anak, sejak dilahirkan hingga usia tertentu, bagaimana kecenderungan pola belajar anak laki-laki sejak usia SD hingga SLTA, dibanding dengan anak perempuan, dsb.
Misal, bagaimana kecenderungan pola perilaku social seorang anak, sejak dilahirkan hingga usia tertentu, bagaimana kecenderungan pola belajar anak laki-laki sejak usia SD hingga SLTA, dibanding dengan anak perempuan, dsb.
- Apakah terdapat kesamaan dan perbedaan antar adanya dua atau lebih keadaan (peristiwa) yang tampak sama, berdasarkan perbedaan tempat, waktu dan kejadian?
Jenis pertanyaan penelitian ini sering digunakan untuk penelitian yang
memerlukan tindakan. Misalnya, seorang guru ingin mengetahui apakah ada
perbedaan presatsi siswa ketika ia menggunakan metoda/model pengajaran X dengan
metoda/model pengajaran Y.
Contoh lain misalnya,
Anda ingin mengetahui apakah ada beda model pembelajaran antara sekolah favorit dan sekolah biasa, apakah ada kesamaan/perbedaan perilaku belanja antara ibu-ibu dari kelas sosial menengah dengan kelas social atas, apakah ada kesamaan/perbedaan persepsi antara laki-laki dan perempuan terhadap gerakan emansipasi, dsb.
Anda ingin mengetahui apakah ada beda model pembelajaran antara sekolah favorit dan sekolah biasa, apakah ada kesamaan/perbedaan perilaku belanja antara ibu-ibu dari kelas sosial menengah dengan kelas social atas, apakah ada kesamaan/perbedaan persepsi antara laki-laki dan perempuan terhadap gerakan emansipasi, dsb.
Nah, itu adalah contoh pertanyaan-pertanyaan, yang bisa diangkat menjadi
pertanyaan penelitian. Lantas, apa sih kriteria-kriteria yang harus diperhatikan,
sehingga sebuah permasalahan itu layak diteliti/dijadikan karya
ilmiah, nanti akan diuraikan pada tulisan berikutnya.
Jadi, ikuti saja terus tulisan
saya. Semoga bermanfaat! Apabila ada pertanyaan bisa menghubungi penulis.
Terima kasih sudah membaca,
Salam bahagia dan terus berkarya!
Salam bahagia dan terus berkarya!
CATATAN :
Kini
BUKU Melawan Hantu Bernama Skrispsi, dapat DIPEROLEH LANGSUNG dengan HANYA Rp 50.000,- (lima puluh ribu
rupiah).
Harga
sudah termasuk:
- ONGKOS KIRIM dari Kantor Surabaya ke SELURUH WILAYAH Indonesia,
- Konnsultasi Gratis Kegalauan Soal Skripsi yang meliputi judul/Topik, penentuan masalah penelitian, variabel penelitian, dan metoda/pendekatan yang digunakan dalam analisis (BUKAN jasa pengolahan data),
- Konsultasi dilakukan melalui Chatting FB http://www.facebook.com/groups/skripsicepat/
No comments:
Post a Comment